Sadranan di Desa Urutsewu Ampel, Pertahankan kebudayaan jawa

Must Read
- Advertisement -

Boyolali, Gerbanginterview.com Nyadran atau Sadranan adalah tradisi yang dilakukan oleh orang jawa yang dilakukan di bulan Sya’ban (Kalender Hijriyah) atau Ruwah (Kalender Jawa) untuk mengucapkan rasa syukur yang dilakukan secara kolektif dengan mengunjungi makam atau kuburan leluhur yang ada di suatu kelurahan atau desa. (18 Maret 2023)

Seperti yang dilakukan warga Dukuh Wonosari Rt 1 Rw 5 Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, bahwa pelaksanaan nyadran melansir dari laman Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nyadran biasanya diselenggarakan satu bulan sebelum dimulainya puasa Ramadhan.

Adapun Inti dari prosesi nyadran atau sadranan itu adalah mendoakan mereka yang telah tiada. Prosesi nyadran yang digelar di Boyolali, menandakan kebersamaan, karena dilaksanakan dari warga dan untuk warga.
Nyadran menjadi bagian penting bagi masyarakat Jawa. Sebab, para pewaris tradisi ini menjadikan Nyadran sebagai momentum untuk menghormati para leluhur dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Biasanya, Nyadran diadakan satu bulan sebelum dimulainya puasa, atau pada 15, 20, dan 23 Ruwah.

Ada sebagian orang mengasumsikan Nyadran sering digolongkan perbuatan syirik atau menyekutukan Tuhan. Sementara menurut kelompok yang lain yang beraliran kultural, nyadran adalah kegiatan keagamaan yang sah-sah saja, asal tidak untuk menyembah leluhur atau pekuburan.

Nyadran biasanya diawali dengan doa dengan pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama. Selanjutnya nyadran dilanjutkan dengan kegiatan pembersihan makam leluhur, tabur bunga, dan menggelar kenduri atau makan bersama.

Warga  wonosari desa Urutsewu, ini masih menjunjung tinggi adat dari leluhur yaitu nyadran. Yang akan dilakukan setiap bukan Mulud dan Ruwah
Sebagai Rois tahlil nyadran kali ini dipimpin Syamsudin, yang telah di percaya oleh warga, kemudian dilanjutkan sedikit ceramah yang disampaikan oleh tokoh masyarakat bpk Tritarto dan bpk Tugiman yang pada intinya nyadran perlu di uri uri sebagai bentuk mengenang kebudayaan leluhur yang telah tiada. (Jiyono/GI)

KISAH PERJUANGAN MARDJUNGAH MELAWAN MAFIA TANAH

KISAH PERJUANGAN MARDJUNGAH MELAWAN MAFIA TANAH BOYOLALI, Gerbanginterview - Seorang perempuan paruh baya bernama Mardjungah (60) Sebelum transmigrasi pada tahun 1990 an, ia juga menjadi...

Waspadalah,..!!! Jual beli tanah bawah tangan potensi terjadi masalah.

Waspadalah,..!!! Jual beli tanah bawah tangan potensi terjadi masalah. Gerbanginterview - Jual beli tanah di bawah tangan bukan berarti tidak ada resikonya, orang biasanya senang...

Bun Wid Divonis 8 Bulan Kerna Tidak Terbukti Jadi Otak Penembakan di Sampang

  SAMPANG, gerbanginterview.com - Hakim Pengadilan Negeri Sampang membacakan vonis bahwa Moch Wijdan dijatuhi hukuman delapan bulan, Karna Kades Ketapang Daya tidak terbukti sebagai otak...

Sedumuk Bathuk Senyari Bumi…!!!

Sedumuk Bathuk Senyari Bumi...!!! Gerbanginterview - Sedumuk Bathuk Senyari Bumi Dibelani Tekaning Pati, Satu peribahasa jawa yang sangat menyentuh hati dan mengandung makna kurang lebihnya...

Membangun Generasi Tertib dan Disiplin, Kapolres Boyolali Pimpin Apel

Membangun Generasi Tertib dan Disiplin, Kapolres Boyolali Pimpin Apel Boyolali - Semangat pagi yang cerah menyelimuti Halaman Apel Mapolres Boyolali saat Kapolres Boyolali, AKBP Muhammad...
- Advertisement -spot_img
Latest News

KISAH PERJUANGAN MARDJUNGAH MELAWAN MAFIA TANAH

KISAH PERJUANGAN MARDJUNGAH MELAWAN MAFIA TANAH BOYOLALI, Gerbanginterview - Seorang perempuan paruh baya bernama Mardjungah (60) Sebelum transmigrasi pada tahun...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This