Antar-sesama awak media, tentu perlu saling jaga etika. Sudah lazim terjadi jika masing-masing awak media saling rebut posisi mencari angel yang menarik untuk tayangan media masing-masing.
Akan tetapi, sikap dan attidude seyogianya dijaga. Entah itu terhadap sesama jurnalis, ataupun terhadap orang-orang di sekitar peliputan.
Demikian hal itu disampaikan , Nof Erika, S.Hi, Sekjend DPP- Serikat Praktisi Media Indonesia ( SPMI ) menanggapi gesekan antara Awak media TV.D Payakumbuh dengan dua jurnalis Eka Yahya, ( OnTV /Kaba Sumbar.net ) dan Indra Adrismel ( On-TV /Redaksi Satu.id ) .
Gesekan yang terjadi saat liputan Wisuda STIH Putri Maharaja Payakumbuh, (18 /3) lalu, hingga berita ini ditayangkan, ternyata berbuntut tidak menyenangkan bagi yang bertikai, Oknum Awak TV D Payakumbuh, inisial “In” masih terus mengumbar cerita kesombongan ke pelbagai awak media di Payakumbuh.
Seperti yang dikutip awak media yang terhimpun di Balai wartawan Liko Payakumbuh, kemarin Oknum awak media TV.D “In” mengumbar kesombongannya, telah mengusir dua orang Jurnalis bersangkutan waktu liputan Wisuda STIH Maharaja belum lama ini.
Oknum awak TV.D itu, mengaku ia memiliki selusin kartu Pers. Menurutnya Oknum “In” seperti yang dikutip salah seorang awak media online Payakumbuh, bahwa ia ( In ) tidak peduli, setinggi apapun pangkat orang itu, pasti akan diusirnya, jika saat pengambilan gambar ada yang melintas di depan cameranya.
Sikap oknum wartawan TV. D demikian, menurut Nof Erika, bukanlah prilaku ideal bagi seorang Jurnalis.
Sikap Arogansi seperti itu, hanya boleh berlaku pada preman pasar. Jurnalis itu, kata Nof, adalah profesi yang mencerminkan sikap seorang Intelektual, bukan sikap arogansi seperti prilakunya para premanisme, Ujarnya.
Indra Adrismel, Wartawan On-TV dan Redaksi Satu yang bertugas saat itu dalam keterangannya mengatakan, bahwa hari itu, dirinya tidak sengaja melintas di depan camera oknum In. Tiba-tiba Oknum In TV D menghardiknya dengan kata-kata yang kasar, layaknya preman pasar.
Merasa dikasari dan diusir, Indra Adrismel meminta maaf, dan mengatakan bahwa dirinya adalah wartawan juga. Karena oknum TV D masih ngotot, Indra adrismel pun memperlihatkan kartu indentitasnya untuk meyakinkan oknum yang meghardiknya.
Oknum wartawan TV D, malah
semakin memperlihatkan wajah tidak mengenakan dan mengusir Indra Adrismael
Belum puas dengan ucapan kasarnya, oknum “In” Tv.D meminta panitia mengusir Indra Adrismel.
Tidak ingin ribut-ribut, Indra Adrismel pun meninggalkan ruang Acara Wisuda itu.
Ternyata Arogansi Oknum wartawan TV D. itu merambah pula ke wartawan Eka Yahya ( KabaSumbar ). Eka, di usirnya saat melintas di samping Oknum In TV.D.
Eka dilarangnya memotret acara rangkaian acara tersebut dan diperintahkannya keluar dari ruangan wisuda setempat. Dengan menahan amarah, Eka berlalu dari sisi Oknum wartawan TV.D.
Tidak berapa sat kemudian, Panitia pun lakukan pengusiran terhadap Eka, seperti yang diminta oknum TV.D .
Karena dirinya hadir meliput, atas undangan pihak STIH, Eka mengatakan bahwa ia adalah wartawan,yang diundang oleh pihak STIH, seraya memperlihatkan kartu Identitas wartawannya pada Panitia.
Merasa diperlakukan tidak pada tempatnya, Eka minta pada panitia agar menghadirkan wartawan yang menyuruh panitia mengusirnya. Sesaat terjadi ketegangan antara kedua wartawan bersangkutan.
Atas kebijaksanaan Panitia, Oknum TV.D menyadari kesalahpahamannya dan meminta maaf pada Eka Yahya. Pertikaianpun segera reda, dan keduanya kembali melanjutkan tugasnya.
Namun permintaan maaf Oknum wartawan TV.wD itu, hanya sebatas mulut saja. Hingga berita ini ditayangkan, masih terdengar umbaran kebencian dari pihak oknum Wartawan TV.D.
Catatan.
-TV D Payakumbuh = TV Denai
IN = Indra wartawan TV Denai.
(**)