Mari….!!! Tanamkan Kejujuran yang nyata, Menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Gerbanginterview – Melakukan, berbuat, bertindak yang sebenarnya terjadi walaupun tidak di saksikan, atau dilihat orang lain, itulah pengertian yang sederhana tentang kejujuran.
Definisi kejujuran tidak hanya sekedar berkata jujur, dalam kontek yang lebih luas kejujuran itu ada sikap, ada pikiran, dan ada tindakan, dari ketiganya itu muncullah sebuah karakter, antara mau jujur sejujur jujurnya atau mau di kemas menjadi seolah olah jujur.
Dalam AlQur’an dijelaskan, “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang gugur, dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya)” QS : Al Azhab 23
Kejujuran adalah timbulnya dari dalam hati, Kejujuran adalah manifestasi dari alam bawah sadar, sebenarnya jujur itu tidak bisa dipaksakan, tetapi alam sekarang sudah beda, kejujuran itu bisa di intervensi, yang seharusnya bicara jujur, karena tekanan intervensinya sangat kuat, maka kejujuran yang muncul adalah kejujuran yang semu, kejujuran yang di buat buat.
Nandur (menanam) kejujuran itu sebenarnya tidak sulit karena dalam diri setiap orang itu sudah banyak stoknya untuk berbicara berbuat jujur, tetapi karena kejujuran sekarang ini sudah menjadi langka, maka orang lebih suka menyimpan kejujurannya, ditimbun untuk stok, dan akan di keluarkan, saat nanti akan dibutuhkan, saat harus bicara jujur, dan akan menjadi sebuah nyanyian yang berjudul “Menanti kejujuran”.
Endingnya kejujuran itu melakukan hal yang benar meski tidak di lihat orang lain, kejujuran itu karakter orang, ada dan tidak ada orang, dilihat atau tidak dilihat orang, tetap melakukan yang benar, tidak membohongi, itulah jujur.
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong”. QS. An-Nahl Ayat 105
Kata Kejujuran tentunya identik dengan Kebohongan, dan orang yang berbohong akan merasa cemas dan khawatir apabila kebohongannya terungkap.
Hal itu bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan bisa berdampak buruk bagi kondisi mental seseorang yang menyimpan kebohongan, kualitas tidurnya menurun, produktivitas kerjanya sering salah dalam berbicaranya, dan sebagainya.
Akhir dari tulisan ini hanya sebuah harapan, mari kita jaga kebersamaan kita dalam satu lingkungan kehidupan yang damai, tanamkan kejujuran untuk menuju Pilpres 2024 dengan positif tingking, tunjukkan kejujuran kepada masyarakat disekitar kita dengan Jujur yang sebenarnya jujur.
Masyarakat mentaati aturan pemerintah yang ada, dan Pemerintah Desa (Pemdes) Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai instrumen pelayanan masyarakat juga melaksakan aturan dengan baik, disitulah akan tercipta kehidupan yang nyata nyata damai tidak semu.
Satu contoh yang nyata masyarakat acung jempol, bila mana pendataan warga miskin itu akan tertib lengkap, tidak ada yang tertinggal, seperti pendataan warga masyarakat yang akan ikut memilih dalam pemilu 2024.(Redaksi.GI.003)