Jangan Ajari Kami Curang, Demi Suksenya Pemilu 2024

Must Read
- Advertisement -

Jangan Ajari Kami Curang, Demi Suksenya Pemilu 2024

Gerbanginterview -Dugaan kecurangan setiap jelang pemilu yang belakangan ini santer terdengar di warga masyarakat desa adalahbukan suatu hal yang baru, setiap akan ada event Pemilu, Soal indikasi kecurangan dalam pemilu menjadi menu pembicaraan yang umum.

Sialnya, dugaan kecurangan itu justru datang dari orang orang elit tingkat desa yang seharusnya netral dalam event pemilu, kalaupun mereka terlibat dalam pemilu itu hanya sebatas menjadi bagian dari penyelenggara pemilu saja.

Miris,…!!! tapi itulah kenyatannya, Warga masyarakat di desa itu pada umumnya masih mengedepankan “Roso ewuh pekewuh” Menjaga perasaan, menjaga lingkungan agar tetap aman dan kondusif, dan biarkan mengalir begitu saja,

Sesuai judul tulisan ini “Jangan Ajari Kami Curang, Demi Suksesnya Pemilu 2024″ Maka sebagai bentuk sikap yang patut diteladani, semua pihak harus memposisikan dirinya pada posisi yang tepat menurut undang undangnya, yang ASN, Kades, dan Perangkat desanya menjaga Netralitasnya, sedang warga masyarakatnya, menjaga sebagai pemilih yang Luber Jurdil.

Ajari

Bicara soal pemilu yang slogannya Langsung Umum Bebas Rahasia Jujur dan Adil (Luber Jurdil)

ini yang meski harus di jalankan untuk melahirkan Pemimpin dan wakil rakyat yang baik, jujur dan berkeadilan memikirkan kesejahteraan rakyat secara nyata.

Berangkat dari netralitas ASN, Kades, dan Perangkat Desa, dalam pemilihan umum (Pemilu) akan melahirkan pemimpin yang jujur dan bersih.

Ajari

Bila kita membaca di media sosial, kita ditunjukkan bahwa pelanggaran korupsi banyak dilakukan oleh orang orang yang berpendidikan tinggi, mulai dari yang bergelar master, kemudian disusul gelar sarjana bahkan ada yang doktor.

Justru orang yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah tingkat Atas (SMA) kalaupun tersandung korupsi kasusnya hanya turut serta, bukan pelaku utama.

Sebagai warga masyarakat di desa Demi suksesnya Pemilu 2024, dalam memilih Pemimpin dan Wakil rakyat, hendaknya belajar dari fenomena yang telah terjadi, melihat panorama pemandangan di media sosial, layar kaca setiap saat menyajikan informasi, jangan mau digiring giring, pemilu adalah Luber Jurdil, pilihlah sesuai hati nurani.
(GI. red. 003)

“NGANGSU SOLAR”

  Gerbanginterview - Fenomena "ngangsu solar" di SPBU sebenarnya merupakan praktik yang sering menimbulkan masalah, terutama jika dilakukan dengan cara yang tidak sesuai aturan atau...

JABATAN PRESIDEN, GUBERNUR, BUPATI/WALI KOTA 5 TAHUN, KEPALA DESA 8 TAHUN.

JABATAN PRESIDEN, GUBERNUR, BUPATI/WALI KOTA 5 TAHUN,KEPALA DESA 8 TAHUN. Gerbanginterview - Perbedaan durasi masa jabatan Presiden, Gubernur, dan Bupati/Wali kota, dengan Kepala desa, adalah...

ORANG HEBAT MEMPERDEBATKAN ORANG HEBAT, KAPAN BERDEBAT BUAT RAKYAT.

  ORANG HEBAT MEMPERDEBATKAN ORANG HEBAT, KAPAN BERDEBAT BUAT RAKYAT. Gerbanginterview - Fenomena ini mencerminkan bagaimana perhatian publik dan elit sering kali lebih fokus pada sosok...

PERAN DEBT COLLECTOR DALAM MENAGIH.

PERAN DEBT COLLECTOR DALAM MENAGIH. gerbanginterview - Di Indonesia, debt collector tidak memiliki kewenangan hukum untuk menyita atau menarik kendaraan atau aset lain secara sepihak...

BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA, TERKAIT JABATAN KEPALA DESA, KEMBALI 5 TAHUN, ATAU TETAP 9 TAHUN.

BAGAIMANA TANGGAPAN ANDA, TERKAIT KEPALA DESA, KEMBALI 5 TAHUN, ATAU TETAP 9 TAHUN. Gerbanginterview - Pertanyaan seperti ini terkait dengan durasi masa jabatan kepala desa...
- Advertisement -spot_img
Latest News

“NGANGSU SOLAR”

  Gerbanginterview - Fenomena "ngangsu solar" di SPBU sebenarnya merupakan praktik yang sering menimbulkan masalah, terutama jika dilakukan dengan cara...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This