Sedumuk Bathuk Senyari Bumi…!!!
Gerbanginterview – Sedumuk Bathuk Senyari Bumi Dibelani Tekaning Pati, Satu peribahasa jawa yang sangat menyentuh hati dan mengandung makna kurang lebihnya begini : bahwa “Seseorang yang berjuang Untuk mempertahankan kehormatannya “ISTRI DAN TANAH,” yang diganggu pihak lain, akan dilakukan pembelaan sampai titik darah penghabisan akan dibela sampai mati matian, secara sungguh sungguh.
Dari arti peribahasa itu kita semua tahu bahwa pitutur di atas mengajari kita semua agar menghargai orang lain. Menjaga perasaan orang lain jangan sampai membuat orang lain terlanggar kehormatannya dan harga dirinya (dalam hal ini Istri) serta jangan mengambil milik orang lain, (dalam hal ini Tanah) dengan cara cara yang tidak dibenarkan oleh hukum.
Bila Kita kaji lebih dalam lagi, arti peribahasa itu, bahwa menyentuh wajah atau jidat seseorang dengan jari adalah suatu penghinaan. Karena wajah atau Jidat adalah mahkota, bagian paling terhormat, sekaligus menjadi simbol kehormatan seseorang.
Baca juga :
Tanah SMA Bernadus Pekalongan Bermasalah.
Begitu pula seseorang yang mengganggu hak atas tanah orang lain meskipun ibaratnya hanya seluas jari, adalah merupakan pelanggaran kehormatan atas diri seseorang.
Lebih dalam lagi kita meresapi peribahasa itu dengan perasaan hati yang paling dalam dan didasarkan juga dengan keimanan, bahwa Tanah walau hanya sepanjang jari melengking, adalah simbol dari kepemilikan atau simbol dari projo (wilayah) yang harus dijaga kehormatannya.
Siapapun orangnya tentu melakukan daya upaya sekuat tenaga akan membela atas pelanggaran hak dan harga dirinya itu, sampai mereka bersedia mengorbankan apa saja demi membela kehormatannya. atas tanahnya yang di injak injak orang lain tanpa memakai perasaan hati dan kemanusiaan. Ingatlah “Welinge Simbah,” Wahai anak cucuku tempatkanlah kepentingan umum di atas kepentingan pribadimu.
Maka dalam konteks opini ini dengan meresapi peribahasa Sedumuk Bathuk Senyari Bumi harga diri dan kehormatan orang yang harus lebih dibela adalah harga diri dan kehormatan orang banyak, ya termasuk kehormatan dan harga diri keluarga.
Dan, dengan tulisan opini ini penulis sengaja memberi sentuhan hati secara umum, agar kita semua senantiasa selalu menjaga kehormatan diri sendiri dan kehormatan orang lain, peribahasa Sedumuk bathuk senyari bumi jadikan sebuah motivasi penyemangat, “Hidup jangan Serakah.”