Nely :” Saya Minta Keadilan Agar Polisi Menangkap Pelaku Penganiayaan”
Pekalongan, gerbanginterview – Kasus penganiyaan terhadap seorang pria bernama Bima Riski Muhtadin ( 25) tahun warga Dukuh Brebesan RT. 09/05 Desa Sidosari Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan yang awalnya dituduh mencuri itik atau anakan bebek di pinggir sungai desa Kaibahan Kecamatan Kesesi kabupaten Pekalongan pada Sabtu dinihari (2/8) pihak keluarga korban menuntut agar pihak kepolisian dapat menangkap pelaku penganiayaan karena suaminya (Bima) akhirnya meninggal dunia pada Senin (5/8).
Istri Korban, Nely saat ditemui awak media pada kamis (8/8) menerangkan bahwa suaminya( Bima), sepulang dari Balai desa Karya Mukti setelah terjadi penganiayaan yang dilakukan beberapa warga desa Karya Mukti mengatakan bahwa suaminya dipaksa mengakui mencuri itik/ anak bebek. Padahal menurut pengakuan suaminya menemukan itik dipinggir sungai dan ditaruh dalam karung.
“setelah pulang dari balaidesa Karyamukti suami saya mengatakan bahwa dirinya tidak mencuri itik seperti yang dituduhkan warga Desa Karyamukti,tetapi saat suami saya menjala ikan di sungai menemukan itik yang ada di sungai didesa Kaibahan dan ditaruh dalam karung dan saat itu.mampir di sebuah warung di desa Karyamukti” terang Neli.
Selanjutnya dikatakan atas kejadian penganiayaan terhadap suaminya ( Bima) saat dirumah Bima.mengatakan bahwa dirinya diinjak injak dan dipukuli oleh warga Karyamukti.
“suami.saya merasakan kesakitan dipunggung belakang, kepala dan muka serta pipi sebelah kiri” terang Neli.
“saya minta agar pihak kepolisian mengusut tuntas para pelakunya yaitu beberapa warga Desa Karyamukti ” pintanya.
Ditemui di Balaidesa Kepala desa Karya Mukti melalui Sekdes, Toto.Amd menjelaskan bahwa saat kejadian pihak Kepala desa memerintahkan kepada Sekdes untuk menyelesaikan perkara adanya dugaan pencurian itik.
“saat itu saya dan perangkat desa berusaha untuk mengamankan yang diduga pelaku pencurian itik dan malam itu juga sudah ada perdamaian dengan pemilik ternak itik yang disaksikan oleh kepala desa Sidosari” terang Toto selaku Sekdes Desa Karyamukti, karena malam itu Kadesnya tidak dapat hadir.
Dijelaskan.kalau pun pada saat di balai desa terjadi pemukulan seperti yang viral dimesia.sosial dirinya mengelak tidak mengetahui.
“saat itu saya ada dalam ruangan sedang membuat berita acara. Saya hanya mendengar ada warga yang teriak teriak” ujarnya.(ali)
