Waaooo…!!! Terkesan Sadis, Kata “Bajingan” Mendadak menjadi Viral.
Gerbanginterview – Pada umumnya ucapan “Bajingan” adalah kata yang tidak bagus, kata tersebut sering di ucapkan oleh seseorang ketika tidak ada rasa kepuasan terhadap orang lain, seperti yang terjadi belakangan ini, sehingga kata itu menjadi trending topik.
Sebutan sebuah jenis makanan yang bernama Bajingan adalah kudapan berupa singkong yang direbus dengan gula merah dan santan. Jika dilihat sekilas bentuknya mirip kolak, tapi kuahnya lebih kental. Meski punya konotasi yang kasar, makanan ini punya cita rasa yang manis dan legit, inilah sejarah sebutan nama makanan “bajingan” yang tak kalah menarik.
Kata Bajingan mendadak ramai menjadi perbincangan lantaran yang mengucapkan kata tersebut adalah orang yang terkenal, orang yang sering disebut sebagai intelektual, dan akademisi,
Banyak orang menanggapi kata Bajingan yang mendadak viral di perbincangkan salah satunya yang ikut menanggapi adalah Imam Al Ghozali Wulakada, SH, MH, CLA, seorang akademisi dan juga seorang Pengacara yang berkantor di Kantor Hukum Hide Law Associate, beralamat di Jl. Tanjung Nomor : 57 Karangasem Laweyan Kota Solo.
Kata Bajingan menurut Al Ghozali, adalah kata umpatan, dicontohkan di daerah Jogja, umpatan yang ditujukan kepada orang yang mengendalikan sapi yang sedang dipergunakan untuk menarik gerobak, karena sapi itu jalannya lambat, membuat orang tidak kesabaran dalam menunggu sehingga menimbulkan kejengkelan dan mengumpat “Bajingan” Itu di ucapkan ketika gerobak yang di tunggu telah tiba.
Nah, itu awalnya sebutan “Bajingan” untuk orang yang berprofesi mengendalikan gerobak sapi di daerah Yogyakarta.
Namun demikian di Yogyakarta, kata bajingan itu selain dimaknai sebagai sebuah profesi, di maknai juga sebagai kata yang kasar atau kata jorok.
Kalau di daerah timur justru umpatan Bajingan itu justru tidak diartikan sebagai kata yang kasar dan tidak bermuatan negatif, contohnya begini, ada seorang pemuda yang pulang dari merantau berhasil sukses, disambut oleh teman temannya dengan kata kata, “Wah kamu bajingan banget,” sambil senyum di tepuk tepuk punggungnya.
Dalam contoh yang lain, Ghozali juga mencontohkan begini, Kalau di Boyolali umpatan yang sering kita dengar itu adalah memakai kata “ASU” tentu semua orang tau itu, bahkan pernah mengucap.
Banyak juga yang menyebutkan kalau kata bajingan itu merupakan kata umpatan atau makian, yang dianggap sebagai kata yang kasar.
Namun demikian arti kata bajingan menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi, kata Bajingan memiliki arti yang tidak baik seperti penjahat, pencopet, perampok, dan lain lain.
Bahkan ada juga di satu daerah yang mengartikan berbeda, tidak memaknai kata bajingan itu sebagai kata kasar, tetapi kata itu menjadi sebutan nama sebuah jenis makanan yang bisa kita temukan di daerah Borobudur Magelang.
Sebutan sebuah jenis makanan yang bernama Bajingan adalah kudapan berupa singkong yang direbus dengan gula merah dan santan. Jika dilihat sekilas bentuknya mirip kolak, tapi kuahnya lebih kental. Meski punya konotasi yang kasar, makanan ini punya cita rasa yang manis dan legit, inilah sejarah sebutan nama makanan “bajingan” yang tak kalah menarik.
Makanan yang di buat dengan bahan bakunya dari singkong, makanan itu rasanya manis dan kenyal, itulah “Bajingan,” berbagai orang mendadak pada ribut menyebut bahkan ada yang membawa keranah hukum.
Lagi lagi masyarakat menonton, sajian informasi di media sosial, para elit yang berkepentingan saling menunjukkan siapa dirinya, masyarakat hanya bisa berharap semoga pemilihan umum 2024 sukses tanpa ekses, Merdeka…!!!