Nyadran di Desa Sugihan Gelar Tahlil di Bangsal Makam, sebagai bentuk Nguri – uri Budaya Jawa.
Gerbanginterview – Nyadran adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta, sraddha yang artinya keyakinan. Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat Jawa, umumnya di pedesaan.
Tradisi ini biasa dilakukan untuk menyambut kedatangan bulan – bulan suci Islam. Nyadran merupakan tradisi yang tercipta dari proses akulturasi antara budaya Jawa dengan budaya Islam. Selain untuk menghormati leluhur, Nyadran selalu dilaksanakan setiap tahun untuk melestarikan tradisi tersebut secara turun-temurun.
Seperti yang terjadi di Desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, pada Jum’at 6/10/2023 menggelar acara Sadranan nguri – uri adat Jawa yang sudah bertahun – tahun run temurun di adakan oleh para pendahulu.
Sadranan yang di gelar di bangsal makam desa Sugihan dengan tema memperingati Maulid Nabi Muhamad SAW, yang pada kalender Jawa jatuh pada tanggal 20 maulid.
Nampak hadir dalam acara tahlilan sadranan Kepala Desa Sugihan Sudah, Spd, yang didampingi para Kepala Dusun ( Kasus) Ari dan Sriyono, serta para Ketua RT dan RW se Desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.
Dalam kegiatan ini diharapkan bisa terus berlanjut sampai tuntas temurun sebagai bentuk melestarikan adat Jawa, hal ini disampaikan salah seorang peserta yang tak mau disebut namanya. (Lap.Jiyono/GI.red.003)