Kodim 0714/Salatiga, bantah dengan tegas, “Itu Hoax” terkait salah satu anggotanya terlibat penganiayaan.
Gerbanginterview – Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Ade Pribadi Siregar, S.E, M.Si melalui Pasi intel Kodim 0714/Salatiga, bertempat di ruang Kantor unit intel dim 0714 jln veteran sal3, menggelar pers liris terkait pemberitaan di media online yang diduga melibatkan salah satu anggota Kodim 0714/Salatiga.
“Pihak kami, sebelumnya sudah melakukan upaya preventif terkait pemberitaan dari media online matalinsa.com tanggal 10/11/2023 yang mencatut nama institusi kami, dan kepada pihak media online Matalinsa.com kami juga sudah menyarankan agar mengklarifikasi terlebih dahulu, namun upaya itu terabaikan.” Terang Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga.
“Kami membantah dengan tegas dan menjelaskan bahwa berita yang bersumber dari media online Matalensa.com dan media online Beritaistana TV adalah hoax, maka kepada dua media tersebut kami meminta untuk segera mengklarifikasi atas pemberitaannya yang mencatut nama instansi kami.” Tegas Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga.
Lebih lanjut kami sampaikan Melalui media online Gerbanginterview.com pihak kami menginformasikan kepada dua media yang telah secara sepihak melalui linknya : https://www.matalinsanewscom/2023/11/oknum-anggota-oknum-anggota-tni-oknum-anggota-oknum-anggota-tni-diduga-um-anggota-oknum-anggota-tni-diduga-lakukan-html
https://PTberitaistananegara.co.id/bi-news-tv/tidak-mau-hapus-berita-terkait-bbm-oknum-tni-aniaya-pimred-media-online-disalatiga/
telah memberitakan dengan mencatut nama institusi TNI yang mana pemberitaan dimaksud tanpa terlebih dahulu mengklarifikasi kebenaran sebuah peristiwa yang diduga melibatkan salah satu anggota kami.
Sementara Pasi Intel Kodim 0714/Salatiga menegaskan “Perlu kami tegaskan bahwa kami akan menindaklanjuti peristiwa yang diduga melibatkan salah satu anggota kami sampai tuntas dan terang benderang.” Tegasnya.
Masih kata Pasi Intel “Oleh karenanya kami meminta kepada dua media online tersebut untuk segera mengklarifikasi terlebih dahulu kepada kami dan apa bila tidak ada kebenaran yang sebenar benarnya atas peristiwa di maksud, kepada dua media yang telah menyebarkan informasi hoax, untuk bertanggung jawab dan agar segera meminta maaf secara terbuka.” Tandasnya.(Jiyono, Wisnu, Yatin)