POLARISASI POLITIK AKAR RUMPUT
Gerbanginterview – Suasana pasca pemilu 14 Februari 2024 memberikan pelajaran yang sangat penting untuk di perhatikan bagi semua warga masyarakat akar rumput atau masyarskat tingkat ke RT an (Rukun Tetangga) karena betapa pentingnya untuk tetap menjaga rasa persaudaraan, rasa persatuan dan kesatuan dalam lingkup akar rumput, atau dalam hidup ber Rukun Tetangga.
Dimana dampak dari Pemilihan Legislatif dan pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 telah kita rasakan bersama, bahwa pasca pemilu muncul polarisasi politik di tingkat RT (Rukun Tetangga), kalau masyarakatnya tidak tanggap, tidak bisa menyikapi dengan dewasa dan bijak, maka disinyalir bisa memicu pembelahan, hanya karena soal beda pilihan.
Polarisasi politik yang terjadi di tingkat akar rumput, ditandai dengan adanya perbedaan pendapat yang tajam di antara kelompok – kelompok politik, pendukung, dan simpatisan yang ada di lingkup akar rumput tersebut.
Jika kondisi masyarakat akar rumput sudah mengarah kepada pembelahan, maka untuk pemulihannya sangat sulit apa lagi dengan maraknya tontonan debat di media elektronik antara orang orang hebat, terkait pemilu, semakin menambah sulitnya pemulihan kerukunan di akar rumput.
Untuk menghilangkan polarisasi politik tingkat akar rumput tentunya membutuhkan kebesaran hati dari semua pihak yang berada di akar rumput tersebut, untuk bisa “LEGOWO” bahwa pemilu sudah selesai, hendaknya segera kembali hidup guyub Rukun sebagai masyarakat akar rumput di tingkat RT (Rukun Tetangga)
Untuk menuju kehidupan yang Guyup Rukun di akar rumput ke RT an yang nyata, tidak semu, maka fenomena polarisasi politik di akar rumput harus di hindari, harus di cegah, Nah, untuk mewujudkan itu, dibutuhkan kesadaran yang tinggi dari para warga yang ada di akar rumput tersebut.
Tetapi herannya, yang sering terjadi polarisasi politik saat ada kontestasi pemilihan pemimpin entah itu pilihan tingkat pusat, Daerah, Kabupaten, bahkan pilihan Kepala desa, sering menjadi polarisasi politik yang memicu keretakan kerukuunan, dalam kehidupan tingkat ke RT an atau tingkat akar rumput.
Bahkan akibat adanya Polarisasi politik, bisa menimbulkan konfrontasi antar keluarga, hanya karena rasa egoisme yang tinggi dan fanatisme dalam dukung mendukung seorang caleg dan Paslon Presiden dan wakil presiden
Apapun alasannya demi rasa persatuan dan kesatuan hidup dalam tingkat ke RT an maka polarisasi politik harus di cegah, mari bermuhasabah, berdoa agar kita semua bisa “LEGOWO” menerima hasil pemilu 14 Februari 2024, dan kita tunggu janji janji politik para caleg terpilih dan Paslon Presiden dan wakil presiden terpilih. Bersatu kita kuat bercerai kita hancur.