Opini, Mari Kita Tunggu Janji Politik Pemenang Pilpres dan Pileg 14 Februari 2024,
Gerbanginterbiew – Tuntaslah sudah Penyelenggaraan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) tanggal 14 Februari 2024, di seluruh Propinsi se Indonesia sudah menuntaskan hajatan besar pesta demokrasi tersebut, dua hajatan pesta demokrasi yang dilaksanakan serentak itu sudah terlaksana dengan sukses, aman, dan tertib.
Untuk Paslon Prabowo – Gibran dinyatakan menang dengan perolehan suara mencapai 96.214.691 suara atau 58,59% dari total suara sah nasional. Torehan suara Prabowo-Gibran mengungguli dua pasangan calon lainnya, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 40.971.906 suara (24,95%) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 27.040.878 suara (16,46%).
Namun dengan hasil rekapitulasi tersebut menimbulkan pro dan kontra tentu saja yang pro datang dari kubu paslon 02, dan relawannya, sedangkan yang kontra tentunya datang dari berbagai pihak yang tidak puas dengan hasil perolehan suaranya, dengan mengatakan banyak kecurangan.
Sementara untuk pilegnya, berdasarkan hasil rekapitulasi nasional pada 20/3/2024 PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279. Sedang untuk Partai Golkar mendapatkan suara 23.208.654 suara, dan untuk Partai Gerindra di urutan ketiga dengan perolehan suara 20.071.708 suara.
Berdasarkan informasi data di atas, masyarakat ada yang keheran heranan merasa aneh tetapi nyata, pasalnya dua hajatan besar demokrasi itu dilaksanakan dalam waktu bersamaan atau serentak, tetapi di media sosial yang sering untuk perdebatan adalah hanya pilpresnya yang dianggap banyak kecurangan, sedangkan untuk pilegnya hampir tidak didengar adanya kecurangan, masyarakat awam menyebutnya “Adem Ayem” seakan tidak ada kecurangan.
Sebagai masyarakat awam, tentunya hanya bisa mendengar dan menonton di media sosial, bagaimana sepak terjangnya, kiprahnya para orang orang hebat ketika berdebat, inti dari perdebatan adalah menyuarakan tentang etika berdemokrasi, bertengkar dalam berdebat seperti sudah menjadi hal yang biasa, bahkan mendominasi setiap ada ajang perdebatan.
Yang seharusnya diperhatian adalah bertengkarnya orang orang hebat ketika berdebat, mereka bertengkar saling serang, begituselesai berdebat mereka ketawa ketiwi berangkulan bersalaman, tetapi bertengkarnya para pendukung paslon presiden dan wakil presiden, serta caleg ditingkat bawah bisa berlangsung dari waktu ke waktu, di akui atau tidak itu nyata.
Nah, dengan pengalaman pemilu 2024 ini, mari kita ambil hikmahnya, pemilu sudah selesai, mari belajar legowo, mari kita dukung, Paslon presiden dan wakil presiden yang menang dan para caleg yang menang, mari kita tunggu dan kita tagih janji janji politiknya saat berkampanye dulu…. Salam Waras… Merdeka.