Ironis jika Sebuah Organisasi Sudah Kehilangan Makna jiwa Militansinya.
Gerbanginterview – Yang disebut seorang kader yang Militan dalam satu organisasi adalah seorang anggota inti yang merupakan tulang punggung dari sebuah organisasi yang memiliki ketangguhan dalam menghadapi segala macam hambatan dan tantangan, serta memiliki jiwa yang jibaku pantang menyerah dalam menghadapi segala situasi.
Jiwa Militan juga didefinisikan dengan sebutan “Seorang Pejuang,” yang arti lainnya adalah orang yang memiliki karakter daya juang yang agresif, khususnya dalam menghadapi suatu permasalahan, apa lagi menyangkut harga diri sebuah organisasi, seorang yang Militan, rela mempertaruhkan apa saja, harta benda tidak eman – eman, dan dengan segala daya kemampuannya, semuanya dicurahkan. Tidak “Tinggal glanggang Colong playu.”
Baca juga :
PLANG PEMBERITAHUAN KEPEMILIKAN TANAH, MILIK MARDJUNGAH HILANG
Kasus Mafia Tanah Kembali Terjadi Di Pemalang.
Fadli Zon Kunjungi APTIKNAS Pavilion di IDTEx 2024
Seorang yang Militan pastinya tidak mengenal istilah “Tinggal nglanggang colong playu,” Lari dari tanggung jawab dan lari dari kewajiban, meninggalkan arena pertandingan, lempar handuk, pertanda tak sanggup melanjutkan pertandingan. Itu namanya bukan pejuang dalam organisasi, tetapi layak jika di sebut sebagai Pecundang dalam organisasi.
Sementara seorang yang Militan, dalam satu organisasi, bermakna juga sebagai orang yang mempunyai sikap yang tangguh, bertanggung jawab, dan pemberani, Apa lagi sebagai seorang yang dipercaya di depan atau sebagai atasan, jiwa Ksatrianya dan jiwa militannya dan jiwa kepemimpinannya tindakannya menjadi contoh, dan menjadi sebuah harga mati yang tidak bisa ditawar – tawar, Terus apa kata yang di bawah jika orang yang dipercaya di depan atau sebagai atasannya malah “Tinggal nglanggang colong playu.”
Banyak yang menduga – duga bahwa jiwa – jiwa militan terhadap organisasi kian hari kian tergerus oleh perubahan jaman, mungkin jiwa militannya sudah hilang, tinggal menjadi utopia khayalan belaka, dan tak lagi dihiraukan.
Sungguh ironis ketika organisasi sudah kehilangan makna, Kata – kata yang membakar api semangat perjuangan untuk organisasi, ternyata hanya mereka pekikkan dimulut saja, sebagai pemanis keadaan, biar terlihat keren dan disangka masih sebagai seorang organisasi yang Militan. Salam waras… Merdeka…!!!