1(satu) Tauladan Sikap Pemimpin Yang Baik dan bertanggung Jawab.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Gerbanginterview – Alhamdulillah, segala Doa bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan segala kenikmatan, seperti saat ini nikmat yang kita rasakan adalah nikmat sehat dan sempat, sehingga kita bisa bersua kembali lewat artikel singkat ini semoga bermanfaat
Solawat serta salam kita kirim kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Seorang Tauladan Sejati yang wajib kita teladani.
Lewat artikel singkat ini Penulis mengajak Nga – Bar (Ngaji Bareng) tema kali ini tentang : Sikap Pemimpin Yang Baik dan bertanggung Jawab.
Pemimpin yang baik dan efektif adalah Pemimpin yang memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah.
Pemimpin yang jujur, amanah dan bertanggung jawab. Sehingga pemimpin itu mampu membuat anak buahnya segan, pemimpin yang mampu melindungi bawahannya dari segala bentuk ketidakadilan, perpecah belahan, pemimpin mampu mengedukasi bawahannya dengan arif,
Jiwa pemimpin yang seperti inilah yang bisa mendatangkan keberkahan dari Allah Subhanahu wata’ala, karena dari jiwa kepemimpinannya.
Allah telah menurunkan pernyataan dan janjinya, dalam firmannya :
“Dan sekiranya penduduk negeri-negeri mau beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi jika mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 96)
Soal kepemimpinan Rasulullah s.a.w pernah bersabda:
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu bangsa, maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana, dan dijadikan ulama-ulama mereka yang mengendalikan hukum & peradilan, Allah juga jadikan harta perbendaharaan di tangan orang-orang dermawan. Tetapi jika Allah menghendaki kehancuran suatu bangsa, maka dipilihlah pemimpin-pemimpin mereka dari orang-orang sufaha (dungu), hukum dikendalikan oleh orang-orang yang dzalim (jahil), dan harta benda dikuasai oleh segelintir orang yang bakhil” (HR. Ad Dailami).
Semoga artikel singkat ini bermanfaat, penulis mengajak mari intropeksi diri kita masing masing, jauhkan sifat yang mendolimi teman sendiri, posisikan diri kita dimana kita berada jangan duduk atau menempati kursi teman, berikan kesempatan teman kita membuktikan menjadi pemimpin yang baik tanpa di pengaruhi atau di intervensi, selamat pagi salam waras, Merdeka. (Darmanto/Red.GI/002)