Musik Tradisional Kentongan bakal jadi pengiring Malam takbiran Idul Fitri 1444H Remaja Masjid Suhada
Gerbanginterview.com –Alat Tradisional Kentongan bakal jadi pengiring Malam takbiran Idul Fitri 1444H Remaja Masjid Suhada
Kentongan atau yang dalam sebutan lain disebut jidor, alat pertanda komunikasi pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat. Kegunaan kentongan diterjemahkan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda azan, maupun tanda bahaya.
Pada tempo dulu kentongan adalah merupakan alat pertanda atau alat komunikasi tradisional yang sangat populer pada jamannya, posisinya di pajang dengan di gantung karena sangat besar, biasanya di kantor desa atau kantor Kecamatan, dan bahkan di Kabupaten, ada yang di tenteng pakai tangan karena kecil yang biasa di pakai untuk beronda keliling kampung untuk menjaga keamanan.
Alat komunikasi musik tradisional di Pulau Jawa yang terbuat dari kayu, bambu & batang pohon kelapa, yang mempunyai rongga atau resonansi untuk menimbulkan suara keras. Selain itu kentongan juga merupakan salah satu alat tradisional yang berfungsi untuk mengiri tari-tarian tradisional dan puji pujian untuk kegiatan keagamaan.
Seperti yang dilakukan oleh muda mudi Remaja Masjid Suhada (REMAS) yang di sesepuhi oleh Ibu Tarmihim, Dukuh Wonosari Rt05/01 Desa Urutsewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, untuk menyambut datangnya Hari raya Idul Fitri 1444H tahun 2023 mereka berlatih bersama, Takbiran di iringi dengan alat musik tradisional, (15/4/2023)
Kegiatan ini di dukung oleh para sesepuh dan tokoh masyarakat, Dukuh Wonosari Rt 01/05 Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. (Lap.Jiyono/GI)