SANG MAHKUTO WONGSO WARDHONO
Di Ulas Oleh : Joko Tri Widodo (mengambil dan melansir dari berbagai sumber)
Gerbanginterview – Keris yang pada jaman dahulu kala dibuat untuk senjata berperang, setelah adanya perubahan sistem kehidupan lebih maju Keris akhirnya berfungsi pula sebagai benda pusaka, lambang atau simbul, perlengkapan pakaian adat, alat upacara dan pertunjukan, serta sebagai benda kekayaan seni.
Keris yang ber-dhapur naga baik itu Nogo Rojo, Nogo Sosro, Nogo Siluman, atau nogo yang lain itu melambangkan suatu kekuatan.
Jadi biasanya kekuatannya sangat besar dari sisi secara istilah esoteris atau secara keris tayuhan,” keris Nogo Sosro ini setelah saya tayuh yang membawa dulunya seorang raja bernama Mahkutowangso Wardhono.
keris itu menjadi sarana pendukung untuk mencapai cita-cita atau harapan tertentu. Tidak harus penguasa yang memiliki keris itu. Pujangga pun memiliki keris itu untuk menerima wahyu.
Biasanya cita-cita atau tujuan yang tinggi. Menjadi kekuatan atau daya penguat sang pemilik untuk mencapai tujuan atau cita-cita atau harapan, Harapannya atau cita-cita itu adalah tujuan yang sifatnya luhur atau tinggi.
Dari beberapa catatan dokumen sejarah keris ada beberapa pujangga memiliki keris naga.
Konon kabarnya ada yang membawa wahyu,
Ilmu keris ini banyak aspek esoteris.
perlu banyak menggali filosofi baik metafisik maupun spiritual dan pengalaman rohani. (red.GI.003)