Kapan lagi Kalau Bukan Sekarang, Selagi ada 1(satu) Kesempatan, Majulah Mas Gibran, Untuk Rakyat dan Negara.

Must Read
- Advertisement -

Kapan lagi Kalau Bukan Sekarang, Selagi ada 1(satu) Kesempatan, Majulah Mas Gibran, Untuk Rakyat dan Negara.

Gerbanginterview – Melansir dari berbagai sumber di media sosial yang setiap saat menyuguhkan tontonan bagaimana para elit politik menunjukkan jati dirinya, ini fakta, yang setiap saat menjadi konsumsi rakyat, bagaimana para elit berdebat saling menunjukkan keunggulan masing masing bahkan saling serang.

Seperti yang terjadi pada Bakal calon wakil presiden (Cawapres) Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming raka, sedang hangat hangatnya menjadi sorotan, soal pro dan kontra itu soal biasa, termasuk bagi pihak yang tidak menghendaki majunya Gibran, tentunya akan berpendapat yang berbeda – beda

Termasuk kalimat yang di lansir dari media sosial ini menunjukkan kesiapan Gibran untuk maju menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di pemilu 2024, tepatnya pada 14 Februari 2024.

Kapan

“Buat Para pendukung hilangkan kalimat politik dinasti, pada perjalanan Gibran Rakabuming raka, karena ini tidak mencerdaskan, elit yang memilih rakyat yang akan menentukan, hilangkan kalimat tidak setia, karena setia itu hanya untuk rakyat dan negara, politik itu selalu berubah, biarkan anak muda berkompetisi, karena pemilih muda menentukan di 2024 ini, bagaimana kau nuntut berpengalaman, ikut bertarung saja tidak diperbolehkan, biarkan dia merasakan dan tau seperti apa kejamnya pertarungan, pemuda itu disiapkan dengan proses, pengalaman, bukan disuruh duduk sebagai penonton.”

Bagi Gibran, banyaknya kritik membuat dirinya semakin dewasa, semakin di kenal oleh masyarakat, kritikan itu nampak semakin tajam ketika Gibran resmi menjadi cawapresnya Prabowo Subianto

Kapan

Pasangan Prabowo Gibran ada yang menyorot, ini dalam rangka membangun politik dinasti, namun Prabowo mengatakan “Dinasti di politik dan di semua bidang kehidupan, ya dinasti itu biasa,”

Kapan

Kalimat “biasa” bukan hal yang baru, bagi rakyat Indonesia karena saking terbiasanya, kembali ke tontonan di media sosial jelang pemilu 2024 ini, di samping menonton debatnya para elit sudah ada dua menteri yang tersandung perkara korupsi, tetapi juga ada koruptor yang belum bisa tertangkap hingga saat ini, nah, kalau ini namanya “Luar Biasa” (Redaksi/GI)

Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Gejala Lemahnya Ekosistem Toleransi

Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Gejala Lemahnya Ekosistem Toleransi Tangerang, gerbanginterview - Kasus pembubaran peribadatan kembali terjadi, kali ini menimpa Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang...

Gaspooll..Hari Pertama TMMD Sengkuyung Wilayah Salatiga

Gaspooll..Hari Pertama TMMD Sengkuyung Wilayah Salatiga Salatiga, Gerbanginterview - Program sasaran fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap II Tahun 2024 gencar dilakukan TNI...

OPINI RENUNGAN PASCA PEMILU

OPINI RENUNGAN PASCA PEMILU Gerbanginterview - Pemilu, (Pemilihan Umum) jelas kalimatnya, mudah pengucapannya "Pemilihan Umum," di dalam pelaksanaannya pun diatur sedemikian rupa, ketika membuat aturannya...

TMMD Reguler ke-120 Kabupaten Semarang Resmi Dimulai,Pembukaan Oleh Pj Gubernur Jawa Tengah

TMMD Reguler ke-120 Kabupaten Semarang Resmi Dimulai,Pembukaan Oleh Pj Gubernur Jawa Tengah BERGAS,Gerbanginterview - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-120 Tahun Anggaran 2024...

Peduli Generasi Milenial Irjen Pol Ahmad Luthfi berikan Kuliah Umum di Kampus UPGRIS

Peduli Generasi Milenial Irjen Pol Ahmad Luthfi berikan Kuliah Umum di Kampus UPGRIS SEMARANG, Gerbanginterview - Polda Jateng| Irjen Pol Ahmad Luthfi Kapolda Jateng beri...
- Advertisement -spot_img
Latest News

Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Gejala Lemahnya Ekosistem Toleransi

Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik UNPAM, Gejala Lemahnya Ekosistem Toleransi Tangerang, gerbanginterview - Kasus pembubaran peribadatan kembali terjadi, kali ini...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This