Belajar Bermuhasabah, untuk Menemukan Ketenangan dalam Kehidupan.
Gerbanginyerview – Setiap orang pasti punya cerita hidup, punya tantangan hidup, dan problema hidup, setiap orang pasti mengalami keadaan hidup yang tidak terduga, dari setiap peristiwa hidup tersebut setiap orang memiliki cara yang berbeda beda dalam merespon, mengekpresikan, dan mengelola tingkatan emosi yang timbul dalam dirinya.
Setiap orang mempunyai taktik bagaimana mengekspresikan dan mengelola emosinya tersebut. Setiap orang bisa memilih berbagai cara untuk menyembunyikan tingkatan emosionalnya.
Baca juga :
Jasad Pemancing Asal Kabupaten Semarang, Akhirnya ditemukan setelah melalui proses Pencarian yang panjang
Belajar Merenungi Diri Sendiri, 1(satu) kebohongan itu karakter, atau karena Keadaan.
Ketika seseorang masih dalam batas kendali kewajaran, seseorang akan dengan tenang dan bijaksana, dalam merespon emosi jiwanya, untuk menghindari emosi negatif yang akan merugikan dirinya sendiri dan mungkin merugikan orang lain.
Dan, kemampuan seseorang untuk mengendalikan tingkatan emosi jiwanya, tak lepas dari sifat asli yang terkandung dalam diri seseorang, dan sikap yang di pilih untuk mengendalikan emosi jiwanya, sangat berdampak dalam kwalitas hidupnya,
Setiap orang pasti mendambakan kehidupan yang tenang, dan Ketenangan jiwa merupakan jiwa yang senantiasa mengajak kembali kepada fitrah Ilahiyah Tuhannya. Indikasi hadirnya jiwa yang tenang pada diri seseorang bisa terlihat dari perilaku, sikap, tidak tergesa-gesa, geraknya yang tenang, penuh perhitungan dan pertimbangan yang matang, benar dan tepat.
Dengan bermuhasabah seseorang melakukan peninjauan atau koreksi terhadap perbuatan, sikap, kelemahan, kesalahan, dan sebagainya pada diri sendiri. Dengan bermuhasabah diri adalah salah satu cara membersihkan diri dari kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.
Berdasarkan berbagai sumber dalam bermuhasabah ada 5(lima) hal yang penting dalam kehidupan seseorang untuk mendapatkan ketenangan jiwa, bagaimana seseorang tersebut bisa Menerima (Acceptance), bagaimana seseorang itu mengekpresikan rasa Gratitude (Bersyukur) bagaimana seseorang tersebut menahan emosi jiwa atau Sabar (Patience) bagaimana seseorang tersebut bisa memiliki rasa Empati (Empathy) dalam melibatkan kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Saat kita mampu melihat dunia dari sudut pandang orang lain, dan bagaimana seseorang itu mampu mengendalikan Kesadaran Diri (Self-awareness) kemampuan untuk memahami diri sendiri, termasuk emosi, kekuatan, dan kelemahan yang ada dalam diri seseorang. (Redaksi/GI)