Bagaimana Hukum dimata Rakyat Kecil dan Miskin…?
Gerbanginterview – Ada sebuah Pernyataan yang sering kita dengar “Hukum itu tajam ke bawah tumpul ke atas”, bahwa masyarakat pada umumnya berasumsi atau menafsirkan atau memandang dalam penegakan hukum di negeri tercinta ini negeri Indonesia, lebih banyak memihak kepada kalangan atau kelompok kaya atau penguasa dari pada memihak kepada kelompok masyarakat kecil dan miskin.
Padahal sejatinya keadilan menurut hukum itu adalah prinsip atau konsep yang mengacu pada keseimbangan, kesetaraan, dan perlakuan yang adil bagi semua individu dalam sistem hukum.
Bicara soal hukum tidak bolehh sembrono, tidak serta merta asal asalan, sebab segala perbuatan atau tindakan tentu ada resiko hukumnya, salah ngomong saja yang dianggap merugikan orang lain bisa dilaporkan, dengan dalih yang bermacam macam.
Baca juga :
APAKAH KITA BERPERILAKU JUJUR…? TANYAKAN PADA RUMPUT YANG BERGOYANG...!!!
Maka perlu adanya kesadaran peran masyarakat dalam turut serta membantu Penegakkan hukum, diantaranya pentingnya peran aktif masyarakat dalam membatu mencegah terjadinya sebuah pengabaian hukum terhadap satu kasus hukum, masyarakat harus ikut serta mengontrol dalam penegakan hukum.
Dalam hubungan sosial hidup bermasyarakat, khususnya pada posisi masyarakat arus bawah, rakyat kecil dan miskin, mayoritas tidak memahami hukum, maka perlu adanya penyuluhan hukum, perlu adanya perlindungan tentang hukum terhadap masyarakat kecil dan miskin, tujuannya agar masyarakat tersebut paham dan merasa terayomi atas hak – hak hukumnya, dan ketika ada masyarakat kecil dan miskin yang kesandung masalah hukum setidak tidaknya tidak bingung kemana harus mencari perlindungan hukum.
Seperti peristiwa tentang kasus kematian Vina dan Eky Cirebon yang terjadi pada delapan tahun silam tepatnya pada bulan Agustus 2016, di ungkap kembali, atas pengungkapan kasus tersebut, menimbulkan sudut pandang yang berbeda beda, mulai dari nitezen, pengacara, praktisi hukum, masyarakat pemerhati, para ahli hukum, para purnawirawan petinggi Polri, semuanya bersuara.
Sementara masyarakat awam arus bawah rakyat kecil dan miskin, dalam sudut pandangnya atas pengungkapan kembali kasus Vina dan Eky Cirebon, menjadi tambah bingung, lebih bingung lagi ketika menonton adegan debat yang di siarkan di salah satu stasiun televisi, dalam debat ada yang teriak – teriak dalam memainkan perannya sebagai orang yang melek hukum.
Masyarakat awan orang kecil dan miskin sebagai penonton hanya bisa mengelus dada sambil menggerutu dalam hati, “Begitulah orang orang hebat yang melek hukum dalam praktek pembelaan, bahwa pihak yang di bela prinsipnya harus menang,”… Tidak memandang itu siapa dan bagaimana hukum dimata rakyat kecil dan miskin…. Salam Waras… Merdeka…!!!