Etika bermedia sosial Jelang Pil Pres 2024 yang mendidik, yang bijak, dan bermartabat.
Gerbanginterview – Jelang Pilpres 2024 sudah mulai terbaca, didunia medsos sudah mulai ramai, seperti Facebook, Twiter, grup grup whatsapp sudah mulai perang gambar, adu argumen, dan saling mengejek, tetapi untuk adu gagasan masih sepi.
Para pengusung dan pendukung Capres 2024, yang notabene mengatas namakan Relawan, hendaknya mengedepankan etika dalam berkomunikasi di Media Sosial yang mendidik, yang bijak dan bermatabat, hal tersebut akan menunjukkan atau mencerminkan Karismatiknya seorang Capres yang diusungnya.
Kampanye sebelum waktunya identik dengan istilah mencuri star, masing masing Capres sudah gencar melakukan safari ke daerah, ke Pondok Pesantren, bersilahturohmi ke tokoh tokoh Agama, dan ada yang kujungan ke suatu daerah yang mempunyai masalah tentang pembangunan, di tempat tersebut Capres disambut dan di elu – elukan, dengan sejuta harapan bahwa di kemudian hari Capres nya kalau sudah terpilih menjadi Presiden akan merealisasikan permintaannya yaitu pembangunan di desanya.
Para Relawan sudah mulai memainkan perannya untuk menjajakan Capres yang diusung, Kelompok marjinal juga menjadi obyeknya yang dianggap tepat, dimana klompok ini adalah warga yang tinggal di desa yang selama ini terpinggirkan dan tidak memiliki akses pada penentuan kebijakan desa, maka skenario yang dimainkan adalah datangi dan paparkan sebuah program, yang dibutuhkan kelompok marjinal tersebut.
Tiga Capres saat ini sudah mulai turun gunung, dengan membawa berbagai gaya komunikasinya masing masing, untuk menarik perhatian masyarakat, dan masing masing Capres juga memiliki strategi sendiri sendiri.
Prabowo Subianto, selain kunjungan ke daerah, juga menyampaikan programnya melalui bukunya yang berjudul Prabowo Subianto Paradoks Indonesia, dan Solusinya.
Ganjar Pranowo dengan safari ria kunjungan ke berbagai wilayah di Indonesia, menemui para relawannya, Begitu juga dengan Anies Baswedan yang menonjol adalah mengedepankan Demokrasi, selain itu juga bersafari ria guna menjaring simpati kepada masyarakat.
Dari sekian banyak rangkaian peristiwa jelang Pilpres 2024, sebagian masyarakat terhibur dengan anjangsananya para Capres turun daerah, tiba – tiba ada peristiwa yang mengagetkan, yaitu terkuaknya kasus dugaan korupsi BTS ( Base Transceiver Station)
secara otomatis masyarakat semakin hilang kepercayaan atau semakin menambah krisis kepercayaan.
Peristiwa dugaan korupsi BTS ( Base Transceiver Station) ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) para Capres, masyarakat menunggu seperti apa para Capres melihat peristiwa tersebut. (Tim.Red.GI.002.003)