Belajar Merenungi Diri Sendiri, 1(satu) kebohongan itu karakter, atau karena Keadaan.
GERBANGINTERVIEW – Bila seseorang yang sudah demen atau Kecanduan akan hal-hal yang sifatnya negatif, biasanya akan diikuti dengan perubahan gaya hidup seseorang tersebut. Dan kondisi tersebut akan memicu seseorang tersebut lebih ke arah hal hal yang sifatnya berbohong kepada orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Faktanya, orang seperti itu di cap dengan sebutan orang yang kecanduan “Bohong” dalam bentuk apa pun, dan kebohongannya itu dilakukan untuk menutupi kondisinya yang merasa tidak nyaman, merasa gelisah, pikirannya gundah, dan selalu serba salah.
Jika seseorang yang sudah Kecanduan kebohongan, Orang tersebut berani nekat untuk membohongi siapa saja termasuk kepada pasangan hidup, keluarga, atau rekan terdekatnya demi menyembunyikan kondisi kecanduannya, yaitu “Berbohong”.
Kondisi tersebut dalam bahasa psikologis bernama Mythomania atau kebohongan patologis merupakan masalah yang membuat seseorang melakukan kebohongan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.
Kebohongan ini yang cenderung sulit didiagnosis sehingga pengidapnya sukar mendapatkan pengobatan. Meski begitu, gangguan mental ini ternyata bisa disembuhkan.
Sedang Kebohongan patologis , juga dikenal sebagai mitomania(dari bahasa Yunani) dan pseudologia fantastik ( bahasa Latin) adalah perilaku kronis yang ditandai dengan kecenderungan kebiasaan atau kompulsif untuk berbohong.
Ini melibatkan pola yang meluas yaitu dengan sengaja membuat pernyataan palsu dengan tujuan menipu orang lain, terkadang tanpa alasan yang jelas atau alasan yang jelas.
Individu yang melakukan dokumentasi patologis sering kali mengaku tidak menyadari motivasi di balik skenario mereka.
Semoga kita semua terjauh kan dari sifat “Bohong” apa lagi membohongi pasangan sendiri, keluarga, sahabat, teman, mari ber musahabah intropeksi diri memulai dari saat ini, dari yang terkecil dan dari diri sendiri, (Redaksi)