Inggris – Buruh menyerukan Rishi Sunak, untuk lebih terbuka tentang kekayaan setelah diam tentang sumber pinjaman, (6/8/2022).
Permintaan Buruh adalah pesaing PM terbaru yang dihadapi terkait dengan pengelolaan kekayaan keluarga.
Buruh meminta Rishi Sunak untuk lebih transparan’, tentang keuangannya setelah calon Perdana Menteri menolak menjawab pertanyaan.
Tentang sumber ratusan ribu pound yang dia pinjam ke perusahaan yang dia miliki bersama dengan istrinya.
Langkah adalah permintaan terbaru untuk mantan rektor untuk menjelaskan detail tentang bagaimana dia mengelola kekayaan keluarganya, yang dikatakan berjumlah £730 juta, dan telah membuatnya secara rutin disebut sebagai anggota Parlemen terkaya di Inggris.
Sebagian besar kekayaan kandidat Kepemimpinan Konservatif berasal dari, pernikahannya dengan Akshata Murty.
Anggota keluarga yang mendirikan grup teknologi India Infosys, di mana dia memiliki saham senilai sekitar £690 juta.
Namun, Sunak juga bekerja di industri dana lindung nilai antara tahun 2006 dan 2013, menimbulkan pertanyaan.
Tentang apakah pinjaman yang dia berikan secara pribadi, untuk bisnisnya di Inggris’, berasal dari keuntungan yang dihasilkan di keistimewaan pajak internasional.
James Murray, Sekretaris Keuangan Bayangan untuk Departemen Keuangan, mengatakan: Rishi Sunak ingin menjadi Perdana Menteri kita berikutnya.
Tetapi sekali lagi tampaknya dia tidak dapat memberikan jawaban langsung, atas pertanyaan tentang hubungannya’, dengan keistimewaan pajak.
Sulit untuk menghindari kesan bahwa dia menyembunyikan sesuatu.
Antara tahun 2013 dan 2014, Sunak meminjamkan £ 652.449 ke Catamaran Ventures UK, sebuah perusahaan yang dia miliki bersama dengan Murty pada saat itu, menurut dokumen yang diajukan di Companies House.
Pinjaman tersebut diberikan tidak lama setelah Sunak bekerja di Amerika antara tahun 2010 dan 2013.
Untuk hedge fund Theleme Partners, cabang AS, di mana ia mengelola tiga entitas yang berbasis di surga pajak Delaware AS.
Sunak berhak atas bagian dari keuntungan yang dibuat oleh salah satu entitas Delaware, menurut pengajuan AS, sementara sumber industri mengatakan dia juga kemungkinan telah menginvestasikan uangnya sendiri ke dalam dana lindung nilai.
Rishi tidak pernah menggunakan atau mendapatkan keuntungan dari surga pajak, kata juru bicara Sunak, menambahkan bahwa semua keuntungan AS Theleme dikenakan pajak AS penuh.
Dan bahwa semua keuntungan dalam grup perusahaan manajemen Tema dikenakan pajak di Inggris Raya atau di AS sebagaimana berlaku.
Namun, juru bicara menolak undangan untuk mengatakan apakah Sunak telah memberikan pinjaman kepada perusahaan Inggris dari rekening bank di luar Negeri.
Atau jika pinjaman telah dilakukan dari rekening perusahaan di luar negeri, yang mungkin berpotensi menghemat pajak Sunak untuk membawa uang tersebut. ke Inggris.
Beberapa hari sebelum menjadi anggota parlemen pada tahun 2015, Sunak mentransfer sahamnya di perusahaan Inggris dan pinjaman kepada istrinya, sebuah transaksi yang sebagian besar bebas pajak.
Tidak ada saran bahwa Sunak telah melanggar undang-undang perpajakan dan dia bersikeras bahwa dia ‘selalu menjadi pembayar pajak Inggris yang benar-benar normal’.
Namun, mantan kanselir kadang-kadang merasa malu, dengan hubungannya” dengan orang-orang,’ dengan pengaturan pajak yang kurang konvensional.
Pada bulan April, Sunak dan keluarganya dikritik karena berpotensi menghindari pajak sebesar £20 juta melalui status ‘nondom’ Murty.
Setelah berhari-hari liputan negatif, dia setuju untuk membayar pajak Inggris atas penghasilannya di seluruh dunia di masa depan dan untuk tahun pajak terakhir, tetapi dia terus menjadi warga negara yang tidak berdomisili.
Murty juga telah terungkap sebagai pemegang saham di sebuah restoran bisnis yang menyalurkan investasi melalui perusahaan di surga pajak Mauritius.
Sebuah struktur yang memungkinkan para pendukungnya menghindari pajak di India. Pemegang saham individu terbesar dalam bisnis “Manajemen Pasar Internasional” (IMM) adalah Hugh Sloane, salah satu pendiri hedge fund Sloane Robinson.
Yang ditemukan telah mengoperasikan skema, penghindaran pajak oleh pengadilan pada tahun 2012.
Bos Sunak di Theleme, Patrick Degorce, pada tahun 2013 dipaksa untuk membayar jutaan pound pajak.
Setelah keputusan tentang investasi pribadi dalam skema pembiayaan film yang kompleks, yang berusaha untuk melindungi pendapatan hampir £19 juta.
Sementara itu, usaha patungan antara miliarder Sunak, dan Amazon” terungkap,, tahun lalu’, dalam perselisihan jutaan pound, dengan otoritas pajak India.
Sumber: The Guardian/Indonesia Glodia/Gerbang Interview.
Editor: Saidi Hartono
