DESKART SALAH SEORANG PAWANG GUNUNG SLAMET BANYUMAS
Gerbanginterview – Bagi orang penikmat naik gunung tiada yang lebih mengasyikan selain sensasi sensasi yang ditimbulkan dari tanah yang menjulang tinggi bernama gunung.
“Jangan asal naik gunung bro. Ada pantangan atau larangan yang musti dipatuhi kalau pengin selamat.” Kata Restart Setyo Jatmiko. Salah seorang pawang Gunung Slamet.
SetuoJatmiko, (60) seorang insan yang akrab dengan gunung Slamet di Kabupaten Banyumas bahkan boleh dibilang salah seorang pawang Gunung yang berada di utara kota Purwokerto, Deskart Setyo Jatmiko yang sering memberikan tips mendagri Gunung agar selamat ketika orang menjalani hoby ekstrim yang satu ini.
“Minimal dua orang kalau mau mendaki Gunung,” Papar PNS di Pemda Banyumas ini.
Pria seorang putra mantan Sekda Banyumas ini sudah terbiasa jalan jalan di Gunung pada malam hari, “Nggak takut pak?” Tanya seorang pendaki. Sorang yang konon masih Trah darah biru ini menggeleng sambil tersenyum tipis.
Lanjut kata pendaki, “Pernahkah mengalami hal mistis ketika berada di Gunung Slamet malam hari?” Deskart menjawab “Belum pernah, paling yang ada pengalaman mistis itu di pos pendakian satu, yakni temannya duduk dikira duduk di kayu. Eh lama lama kok geser sendiri. Ketika disorot pakai senter ternyata ular panjang sebesar pohon kelapa.” Jelas Setyo Jatmiko sang Pawang Gunung Slamet.
Masih kata Setyo Jatmiko, mengisahkan pengalamannya ketika dirinya lagi duduk di pos atas tiba – tiba sekitar tiga meter dari tempat dia duduk ada lampu mobil menyorot tajam kearahnya, Setyo Jatmiko tidak tertarik untuk mendekat, dia hanya melihat sambil berdoa mohon keselamatan, ternyata benar pada pagi harinya ketika sang surya menyinari tempat sorot mobil pada malam itu, ternyata jurang yang sangat dalam dan lebar. Terangnya.
Lain lagi dengan kisah telaga sunyi yang pernah menelan korban jurnalis KR dan temannya pada tahun 1990 an. Waktu itu dua orang mas – mas pada saat itu pengin foto di batu yang ada di tengah telaga, Sayang terpeleset dan tenggelam meninggal dunia.
Konon sejak kejadian itu akses jalan diperbaiki yang menuju telaga sunyi. Terus Deskart menaruh banyak ikan berbagai jenis di kolam telaga sunyi, tujuannya untuk memberikan keseimbangan pada alam gaib dan undur undur negatif bisa di minimalisir. (Lap.Yayuk/GI.red.003)