Japan Transport safety Board (JTSB) telah menemukan perekam suara dari pesawat penjaga pantai, kata pihak berwenang.
Gerbanginterview – Sementara itu, polisi Tokyo sedang menyelidiki apakah kelalaian profesional dapat menyebabkan kematian dan cedera, kata beberapa media, termasuk Kyodo dan surat kabar bisnis Nikkei.
Polisi membentuk unit khusus di bandara untuk menyelidiki dan berencana mewawancarai mereka yang terlibat, kata seorang juru bicara, namun menolak mengatakan apakah mereka sedang memeriksa kekhawatiran atas kelalaian
Baca juga :
Presiden KAI: Kode Keras Jokowi Ingatkan Rakyat Indonesia Tidak Salah Pilih Pemimpin Pilpres 2024
“Ada kemungkinan besar terjadi kesalahan manusia,” kata analis penerbangan Hiroyuki Kobayashi, yang merupakan mantan pilot JAL.
“Kecelakaan pesawat sangat jarang terjadi karena satu masalah, jadi menurut saya kali ini juga ada dua atau tiga masalah yang menyebabkan kecelakaan itu.”
Dalam pernyataannya pada hari Rabu, JAL mengatakan pesawat tersebut mengenali dan mengulangi izin pendaratan dari pengatur lalu lintas udara sebelum mendekat dan mendarat.
Seluruh penumpang dan awak dievakuasi dalam waktu 20 menit setelah kecelakaan, namun pesawat yang dilalap api dan terbakar selama lebih dari enam jam, kata maskapai tersebut.
Pesawat Penjaga Pantai, satu dari enam pesawat yang berpangkalan di bandara tersebut, dijadwalkan mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa berkekuatan 7,6 skala richter pada Senin lalu yang telah menewaskan 64 orang, sementara para penyintas menghadapi suhu yang sangat dingin dan kemungkinan akan terjadi hujan lebat.
Kecelakaan itu memaksa pembatalan 137 penerbangan domestik dan empat internasional pada hari Rabu, kata pemerintah.
Namun penerbangan darurat dan layanan kereta berkecepatan tinggi telah diminta untuk mengurangi kemacetan, kata Menteri Transportasi Saito.(red.GI.saidi H)