KUDHUNG LULANG MACAN, CARA JITU MENAGIH UTANG.
Gerbanginterview – Kudhung berarti Kerudung, Lulang berarti kulit, Istilah Kudhung Kulit Macan dalam bahasa Indonesianya “Berkerudung kulit harimau”, diartikan berlidung dibalik nama besar orang lain.
Seseorang yang di catut namanya untuk berlindung itu belum tentu mengetahui kalau namanya dipergunakan untuk berlindung,
Kudhung Lulang Macan bisa terjadi diberbagai macam peristiwa apapun bisa, mulai dari masyarakat arus bawah, menengah hingga atas, mulai dari cara nagih hutang, minta proyek, minta jabatan, hingga mencari pekerjaan, politik, bahkan dalam hal perbuatan melawan hukum (PMH). Juga sering memakai Kudhung Lulang Macan.
Orang yang punya kepentingan dengan menggunakan cara Kudhung Lulang Macan, itu menandakan orang tersebut tidak Percaya Diri, tidak (PD) dengan segala kemampuan yang ada pada dirinya.
Dalam tulisan ini mengambil contoh berdasarkan keterangan seseorang yang telah menjadi korban, dari ulah oknum yang menagih utang dengan Kudhung Lulang Macan.
Singkat ceritanya begini, pada suatu hari sepasang suami istri mempunyai hubungan kerja sama dalam dunia usaha, sebut saja ( Tomblok Istrinya Si Pentul) sebagai pelaku usaha, dan (Sumbruk) sebagai pemilik modal, dimana kerjasama tersebut berjalan lancar, setiap bulannya si Tomblok memenuhi tanggung jawabnya dengan memberikan sisa hasil usahanya (SHU) sesuai kesepakatan.
Pada suatu hari usaha Tomblok mulai goyah, dan Sumbrukpun mulai beraksi menagih ke Tomblok dengan membawa orang lain, ada yang katanya anggota, dan ada pula yang mengaku orang dekat pejabat di tingkat propinsi, dengan bahasa yang menakut nakuti, mengintimidasi.
Akibat perlakuan si Sumbruk yang menyewa orang itu, Tomblok usahanya semakin goyah, karena armada yang di gunakan untuk usaha di sita oleh pihak Sumbruk dengan membuat perjanjian bawah tangan, hal itu dilakukan saking takutnya dengan orang sewaan si Sumbruk.
Begitulah ceritanya dan ini adalah fiktif, jika ada kesamaan dengan cerita ini atau mendekati benar bahwa peristiwa itu terjadi maka itu hanya suatu kebetulan saja. (Redaksi/GI.red.003)