AS – FBI telah menggeledah rumah pribadi milik Donald Trump di MaraLago Florida, dan serta menyita, beberapa dokumen miliknya,(9/8/2022).
Sumber mengatakan pencarian pada Senin pagi, adalah bagian dari penyelidikan atas catatan Gedung Putih yang hilang setelah Kepresidenan Donald Trump.
Biro Investigasi Federal ( FBI ) AS, telah menyita dokumen dari Resor MaraLago rumah pribadi milik Donald Trump, di Palm Beach, Florida, menurut dua sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Indikasi terbaru dari investigasi kriminal yang intensif secara tajam oleh Departemen Kehakiman AS dalam urusannya.
FBI mengeksekusi surat perintah penggeledahan sekitar jam 9 pagi pada Senin pagi di kediaman Donald Trump, kata sumber tersebut.
Sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung, untuk memeriksa kemungkinan pemindahan dan penghancuran catatan Gedung Putih.
Yang berpotensi melanggar hukum oleh mantan presiden itu setelah ia meninggalkan jabatannya tahun lalu.
Langkah Departemen Kehakiman untuk menggeledah MaraLago atas pemindahan 15 kotak catatan Kepresidenan dari Gedung Putih, termasuk dokumen rahasia, serta penghancuran materi lainnya, menandai peningkatan dramatis dalam pemeriksaan. uiry.
Rumahku yang indah, MarALago di Palm Beach, Florida, saat ini dikepung, digerebek, dan diduduki oleh sekelompok besar agen FBI, kata Trump. Dalam pernyataan pahit pada Senin malam, menambahkan: Mereka bahkan membobol brankas saya!
Trump sebelumnya berada di bawah pengawasan atas pelanggarannya yang mencolok terhadap Undang-Undang Catatan Presiden 1978 yang, mengamanatkan pelestarian dokumen Gedung Putih.
Tetapi pencarian pertama kali, tampaknya menunjukkan potensi bahaya hukum bagi Trump atas praktik pencatatannya.
Undang-undang yang mengatur penghapusan atau penghancuran catatan Presiden yang disengaja ,dan melanggar hukum.
Meskipun jarang ditegakkan, membawa hukuman yang signifikan termasuk: denda, penjara, dan sebagian besar khususnya, diskualifikasi dari memegang jabatan saat ini atau di masa depan.
Seorang juru bicara Departemen Kehakiman menolak berkomentar.
Mantan presiden tidak berada di MaraLago pada saat penggerebekan,’dan berada di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, selama akhir pekan.
Salah satu dari kata sumber. Pada saat Trump mengeluarkan pernyataan, yang menunjukkan bahwa serangan itu sedang berlangsung, FBI telah meninggalkan properti itu.
Selama masa Kepresidenannya, MaraLago dikenal sebagai ‘Gedung Putih Musim Dingin’ Trump. Trump dan istrinya, Melania, kembali ke resor Florida setelah meninggalkan. Washington dan sejak itu, Presiden menjadikannya pusat urusan politiknya.
Serangan itu terjadi ketika Trump telah meletakkan dasar untuk pemilihan Presiden lainnya di 2024, dan setelah serangkaian audiensi publik, yang memberatkan yang memaparkan perannya dan sekutu-sekutunya dalam peristiwa-peristiwa menjelang serangan Capitol tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan marah, Trump membandingkan serangan FBI dengan Watergate, dan berusaha menyalahkan Demokrat Kiri Radikal.
Yang dia katakan sangat tidak ingin saya mencalonkan diri sebagai Presiden pada tahun 2024, yang akan melakukan apa saja untuk menghentikan Partai Republik dan Konservatif dalam pemilihan paruh waktu mendatang.
FBI dipimpin oleh Christopher Wray, yang ditunjuk oleh Trump sebelum dia meninggalkan Kantor Gedung Putih.
Departemen Kehakiman diam-diam memeriksa prospek, membuka penyelidikan kriminal, ke soal penghapusan dokumen Trump. Setidaknya sejak April, menurut sumber dengan pengetahuan tentang penyelidikan.
Pada bulan Januari, ketika Administrasi Arsip dan Catatan Nasional (Nara) bersiap untuk mentransfer catatan dari Gedung Putih Trump ke komite pemilihan DPR yang menyelidiki 6 Januari, ditemukan sekitar 15 kotak bahan telah dibawa ke MaraLago dengan tidak semestinya.
Catatan akhirnya dikembalikan ke Nara setelah negosiasi dengan pengacara Trump, hanya untuk pejabat. Kemudian menemukan bahwa”, mantan Presiden telah membawa” serta beberapa dokumen, yang ditandai dengan jelas, sebagai rahasia dan sensitif untuk keamanan nasional.
Juga di dalam kotak: surat yang ditinggalkan untuk Trump oleh pendahulunya sebagai Presiden, Barack Obama.
Surat cinta dari Kim Jongun dari Korea Utara, dan model Air Force One dengan warna merah-putih-biru yang dipilih Trump, tetapi dibatalkan oleh Pemerintahan Biden.
Karena Nara mengidentifikasi informasi rahasia di dalam kotak, kepala arsip paris David Ferriero mengatakan; dalam sebuah surat kepada Kongres pada saat itu, Nara staf telah berkomunikasi ication dengan Departemen Kehakiman.
Kisah ini juga mendorong komite pengawasan DPR, yang dipimpin oleh anggota Kongres Carolyn Maloney, untuk membuka penyelidikan terpisah yang mencatat, menghapus atau menyembunyikan.
Catatan dari Pemerintah adalah pelanggaran pidana. Trump harus dimintai pertanggungjawaban, kata Demokrat New York.
Berita itu tampaknya akan mengobarkan pendukung Trump, dan menambah bahan bakar pada klaim Partai Republik bahwa mantan Presiden menjadi sasaran, yang tidak adil.
Sekelompok kecil pendukung Trump terlihat berkumpul di luar MaraLago pada Senin malam, setelah berita itu menyebar, menurut pos Palm Beach.
Sumber: The Guardian/Indonesia Glodia.
Editor: Redaksi.
