Inggris – Ratu Elizabeth II, Raja terlama, selama 70 tahun, yang memerintah Inggris, kini telah tutup usia pada usia 96 tahun, (9/9/2022).
Kematian mendekati era Ratu Elizabeth II Inggris dan menandai pemerintahan putranya, Raja Charles III.
Ratu Elizabeth II, raja terlama dalam sejarah Inggris, telah meninggal pada usia 96, mendekati era Elizabeth kedua negara itu, dan mengumumkan pemerintahan putranya, Raja Charles III.
Raja, yang tidak pernah menjadi pilihan untuk turun tahta , meninggal dengan tenang di Balmoral pada Kamis sore dua hari.
Setelah menjalankan tugas konstitusional publik terakhirnya, dengan penunjukan perdana menteri ke-15 dari 70 tahun pemerintahannya.
Kematiannya berarti Charles sekarang menjadi raja, dan Duchess of Cornwall sang Ratu Permaisuri.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, Raja berkata: Kematian ibuku tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagiku dan semua anggota keluargaku.
Kami sangat berduka atas meninggalnya seorang penguasa yang disayangi dan seorang ibu yang sangat dicintai.
Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, alam dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga saya akan dihibur dan ditopang dengan pengetahuan kita tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam di mana Ratu begitu luas dipegang.
Keempat anaknya bergegas ke Balmoral setelah Istana Buckingham mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada pukul 12.32 siang.
Bahwa dia berada di bawah pengawasan medis di Balmoral setelah dokternya mengatakan mereka ‘memprihatinkan kesehatannya’.
Charles adalah yang pertama tiba. Saat bangsa menunggu dengan cemas untuk berita, Duke of Cambridge, Duke of York, dan Earl dan Countess of Wessex terbang dari RAF Northolt tiba di Balmoral sekitar pukul 5 sore.
Duke of Sussex juga melakukan perjalanan secara terpisah ke Skotlandia, tiba setelah anggota keluarga lainnya.
Pada 18:30, Istana Buckingham mengumumkan: Ratu meninggal dengan damai di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok.
Bendera Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang.
Berpidato di depan negara dari luar Downing Street, Perdana Menteri, Liz Truss, yang diberitahu tentang kematian Ratu pada pukul 16:30, berbicara tentang ‘berlalunya zaman Elizabeth kedua’.
Dia memuji ‘martabat dan rahmatâ, dan âkehidupan pelayanan [yang] melampaui sebagian besar kenangan hidup kitaâ. Dia menyimpulkan dengan kata-kata: God save the King.
Presiden AS, Joe Biden, adalah salah satu dari beberapa pemimpin dunia yang memberi penghormatan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan ibu negara, Joe Biden, mengatakan: “Yang Mulia Ratu Elizabeth II lebih dari seorang raja. Dia mendefinisikan sebuah era.
Dalam dunia yang terus berubah, tambah mereka, dia telah menjadi kehadiran yang memantapkan dan sumber kenyamanan dan kebanggaan bagi generasi warga Inggris, termasuk banyak orang yang belum pernah mengenal mereka. negara tanpa dia.
Saat upeti mengalir dari seluruh dunia, bangsa ini sekarang memasuki masa berkabung resmi, yang dimulai pada hari Jumat dan akan berlangsung selama 10 hari.
Seperti biasa, para pejabat membawa pemberitahuan yang mengkonfirmasi kematian Ratu ke gerbang Istana Buckingham. Kerumunan berkumpul di luar kediaman kerajaan, banyak yang menangis.
Elizabeth II akan diberikan pemakaman kenegaraan di Westminster Abbey, yang diperkirakan akan diadakan pada Senin 19 September, meskipun itu belum dikonfirmasi.
Dia diharapkan dalam beberapa hari mendatang untuk beristirahat selama 24 jam di Katedral St Giles di Edinburgh.
Dengan anggota masyarakat dapat mengajukan melewati peti mati sebelum diterbangkan ke London untuk berbaring resmi di negaranya.
Sebagai Ratu dari Inggris dan 14 wilayah lainnya, dan kepala Persemakmuran 54 negara, Elizabeth II dengan mudah menjadi kepala negara ,yang paling dikenal di dunia selama masa pemerintahan yang luar biasa selama sepanjang sejarah.
Datang ke takhta pada usia 25, dia berhasil mengarahkan monarki melalui dekade perubahan yang bergejolak, dengan popularitas pribadinya memberikan pemberat selama masa institusi yang lebih sulit.
Di sisinya untuk sebagian besar, Duke of Edinburgh tetap menjadi kekuatan dan tinggalnya selama pernikahan yang bertahan dari banyak tekanan yang dipaksakan oleh posisinya yang unik.
Meskipun kehidupan keluarga hidup di bawah sorotan publisitas yang sering menantang, Elizabeth tetap menjadi sosok yang tenang dan tabah.
Ratu Elizabeth melewati perceraian, tiga anaknya, dan krisis yang dipicu oleh Putri Diana, Putri Wales dalam kecelakaan mobil di Paris pada tahun 1997.
Ada titik rendah yang tidak diragukan, tetapi curahan kasih sayang massal pada pesta perak, emas, dan berliannya memberi kesaksian tentang tempat khusus yang dia pegang selama jutaan.
Jarang sekali dia mengungkapkan kesedihan pribadinya secara terbuka. Permohonannya untuk pemahaman yang adil menjelang akhir tahun 1992.
Annus Horribilis-nya, tahun yang diguncang skandal kerajaan dan pertikaian keuangan belum pernah terjadi sebelumnya.
Seorang Kristen yang taat dan rajin ke gereja, Siaran Natal tahunan Ratu, yang dia tulis sendiri, mengungkapkan seorang wanita dengan iman yang tak tergoyahkan.
Dia kehilangan teman seumur hidupnya, Philip, yang meninggal dalam tidurnya pada usia 99 tahun. April 2021 di tengah pandemi Covid.
Dia duduk sendirian dan berduka di kapel St George, Kastil Windsor, selama pemakaman sangat pedih, sangat dibatasi karena pembatasan virus corona.
Kematian sang duke terjadi pada salah satu saat paling bergejolak bagi Ratu dan keluarganya, ketika Duke and Duchess of Sussex berhenti sebagai bangsawan.
Ia adalah pekerja senior, dan pindah ke AS untuk mencari kebebasan dan kemampuan untuk mendapatkan uang mereka sendiri.
Pada saat yang sama, Duke of York berada dalam badai yang juga mengancam institusi tersebut, menghadapi tuduhan dari Virginia Roberts Giuffre.
Yang dengan keras dibantahnya, bahwa dia berhubungan seks dengannya ketika dia berusia 17 tahun dan telah diperdagangkan oleh pemodal Jeffrey Epstein.
Giuffre mengajukan gugatan perdata terhadap sang duke yang meminta ganti rugi yang tidak ditentukan di pengadilan federal di New York, yang diselesaikan di luar pengadilan pada Februari 2022, dengan sang duke membayar jumlah yang tidak diungkapkan.
Untuk mengakhiri masa pergolakan monarki ini, Ratu kemudian tertular Covid, menderita gejala seperti flu ringan, sesaat sebelum dia menandai perayaan platinumnya.
Seiring bertambahnya usia secara bertahap, dan dia memiliki masalah mobilitas, dia jarang terlihat di acara-acara publik.
Pada April 2022 dia tidak menghadiri pembukaan parlemen negara bagian, malah mengeluarkan surat paten, yang memberi wewenang kepada Pangeran Wales dan Duke of Cambridge, sebagai penasihat negara, untuk mewakilinya.
Ini adalah ketiga kalinya dalam masa pemerintahannya dia melewatkan pembukaan kenegaraan, dua lainnya adalah ketika dia hamil pada tahun 1959 dan 1963.
Putri Elizabeth Alexandra Mary lahir pada 21 April 1926 dari Nenek dan pihak ibu di rumah no. 17 Bruton Street, di distrik Mayfair London, dan tidak diharapkan untuk naik takhta.
Tapi pada usia 10, turun tahta pamannya, Edward VIII, atas cintanya untuk Amerika janda cerai Wallis Simpson, dan penobatan ayahnya yang terburu-buru sebagai pengganti raja, dan mengubah jalan kehidupan aristokratnya yang bisa diharapkan untuk diambil.
Dunia menyaksikan transformasinya dari putri pemalu menjadi Ratu muda, menarik daya tarik global yang sama seperti Diana, Putri Wales 30 tahun kemudian.
Tapi dia tampak paling puas dengan jaket tebal dan jilbab, berjalan dengan corgisnya atau menginjak-injak dataran tinggi Balmoral.
Anda bisa pergi bermil-mil dan tidak pernah melihat siapa pun; Anda bisa berjalan atau berkuda, itu memiliki kemungkinan yang tak terbatas, dia pernah berkata.
Melihat keturunan asli melewati pos adalah kesenangan besar lainnya, dan kecintaannya pada pacuan kuda pernah, secara tidak sadar memanifestasikan dirinya.
Selama pembukaan parlemen negara bagian tahun 2003 ketika dia mengumumkan rincian tagihan layanan perburuan nasional, daripada layanan kesehatan.
Gambar seorang ratu yang menyimpan sereal di kotak plastik, dan memberi makan roti panggang, untuk corgi-nya.
Sementara Philip yang kasar sarapan pagi di sebelahnya mendengarkan radio transistor tua yang sudah usang sangat menyenangkan.
Begitu juga dengan api listrik dua batang yang dia gunakan pada tahun 2013 dan seterusnya untuk memanaskan ruang audiensi istananya, dan ‘wahyu’ bahwa program TV favoritnya termasuk Last of the Summer Wine dan The Bill.
Penyakit adalah langka karena dia menikmati kesehatan yang kuat. Pada usia 85, dia masih melakukan 325 pertunangan setahun. Perjalanan jarak jauh hanya dibatasi ketika dia mencapai 87, dan Philip 92.
Dia adalah kepala negara dunia yang paling banyak bepergian. Dia mengunjungi setiap bar negara Persemakmuran Kamerun, yang bergabung pada tahun 1995, dan Rwanda (2009).
Dia mengunjungi Kanada lebih dari 20 kali, Australia 16 kali, Selandia Baru 10 kali dan Jamaika enam kali.
Pada tahun 2011, Elizabeth menjadi raja Inggris pertama dalam satu abad yang mengunjungi Republik Irlandia. Tahun berikutnya, dia berjabat tangan di Belfast dengan politisi Sinn Fein Martin Mc Guinness.
Ia mengesampingkan tragedi pribadi pembunuhan IRA terhadap Paman Dickie, Lord Mountbatten, sepupu jauhnya dan paman Philip.
Pada tahun 2002, Yobel emasnya, saudara perempuannya, Margaret, dan ibunya, Ratu Elizabeth, meninggal dalam waktu delapan minggu satu sama lain.
Hubungannya dengan keduanya sangat dekat, karena mereka adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa dia ceritakan tekanan dan frustrasi posisinya.
Seperti banyak negara saat ini berkabung seorang ratu, satu keluarga berkabung ibu empat anak, nenek delapan anak, dan nenek buyut dari 12 anak.
Sumber: The Guardian/Gerbang Interview
Editor: Saidi Hartono.
