Sampang | gerbanginterview.com – Beberapa Tokoh Masyarakat dari Desa Larlar, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, meluruk kantor camat setempat. Hal itu dikarenakan kekecewaan masyarakat perihal pemilihan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang disinyalir tidak transparan.
Muhri, salah satu tokoh masyarakat Desa Larlar yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun (Kasun) setempat menjelaskan, bahwa pemilihan anggota BPD di desanya tidak transparan. Pasalnya tidak ada pengumuman oleh panitia kepada masyarakat dan tokoh di dusun.
“Bahkan, saya sebagai kasun tidak tahu. Tiba-tiba panitianya sudah terbentuk dan lengkap dengan anggota BPD nya,” tutur Muhri, kepada awak media saat berada di pendopo Kecamatan Banyuates, Rabu (11/05/2022).
Dengan tegas, pihaknya meminta kepada panitia, agar pemilihan BPD di desanya diulang. Jika tidak, pihaknya siap menghadap Bupati Sampang untuk mengadukan ketidak transparanan pemilihan BPD tersebut.
“Saya minta pemilihan BPD diulang. Kalau tidak diulang kami siap mengadu ke Bupati,” tegasnya.
Muhri juga menambahkan, selain sebagai kasun, dirinya juga tokoh masyarakat. Namun dirinya tidak dilibatkan dalam pemilihan BPD, karena Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Desa Larlar, Faddol, tidak ada koordinasi.
“Saya sebagai kasun juga sebagai tokoh tidak dilibatkan sama sekali. Faddol selaku Pj Kades tidak ada koordinasi,” tandasnya.
Sementara itu, Faddol selaku Pj Kades Larlar, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp-nya mengaku, pihaknya sejak awal pendaftaran pemilihan anggota BPD sudah melakukan pengumuman.
“Kami sudah mengumumkan kepada semua Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Pemuda. Jadi sangat tidak benar jika pemilihan anggota BPD ini dianggap tidak transparan,” ungkapnya.
Menurut Faddol, saat tahapan penetapan yang dilakukan pada bulan Ramadhan kemarin semua unsur elemen sudah diundang. Bahkan, Tokoh Agama yang sebelumnya tidak pernah dilibatkan juga diundang dan hadir.
“Semua kami undang saat tahapan penetapan. Semua berjalan lancar dan tidak ada masalah,” tuturnya.
Terkait kehadiran beberapa Tokoh Masyarakat yang sempat hadir ke Kantor Kecamatan, Faddol menuduh bukan perihal ketidak transparan pemilihan anggota BPD, melainkan ingin meminta salah satu anggota BPD dijadikan sebagai ketua tanpa melalui pemilihan.
“Sebenarnya itu bukan masalah transparan pemilihan BPD. Tapi, mereka ingin meminta jabatan ketua BPD dengan cara ditunjuk tanpa pemilihan. Infonya mereka ingin mantan ketua BPD sebelumnya diangkat sebagai ketua lagi,” tandasnya. (Asur).